LAPORAN RKTL
PELATIHAN KADER MUDA TARUNA MELATI II
KOTA BOGOR 2017
PRAYOGI
SURIAMAN
PIMPINAN CABANG
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
CILEUNGSI
Laporan RKTL
Pelatihan Kader Muda Taruna Melati II
Kota Bogor
1.
Pendahuluan
Assalamualaikum wr. wb
Puji syukur kekhadirat Allah SWT karena berkat karunianya kita
masih diberikan Nikmat Islam, Iman, dan Ikhsan. Sholawat beserta salam marilah
kita sampaikan kepada uswatun hasanah kita Nabi Muhammad SAW juga kepada
keluarganya sahabatnya dan kita selaku umatnya.
Dengan laporan yang saya buat ini terlampirkan beberapa kegiatan
yang saya lakukan pasca terlaksananya Pelatihan Kader Muda Taruna Melati II
(PKMTM II) yang merupakan keharusan untuk memantapkan bahwa saya telah selesai
melewati berbagai kegiatan dalam PKMTM II ini. Kegiatan PKMTM II di Bogor Raya
merupakan suatu pelatihan kader tingkat pertama dan tahap kedua saya setelah
PKDTM I yang telah saya ikuti di PKDTM yang dilaksanakan oleh Pimpinan Cabang
Ikatan Palajar Muhammadiyah Cileungsi di Pesantren Madinatunnajah Jonggol.
IPM adalah Organisasi kepemudaan yang bergerak salah satunya di
bidang dakwah. Namun sebagai organisasi pelajar tentu dalam hal berdakwah akan
menjadi bahan pemikiran yang sangat sulit, namun realisasi dakwah dalam berIPM
tercermin dari bagaimana para kader IPM menjalani kegiatan dengan berlandaskan
pada Al-Quran dan Assunah. Berdakwah bukan berarti kita mengajak kedalam
kebaikan dan menjauh dari kemungkaran saja, tapi membuat orang senyum, membuat
orang tergerak hatinya untuk melakukan kegiatan positif ataupun sekedar
menginformasikan sesuatu yang sifatnya baik itu termasuk kedalam dakwah.
Dalam RKTL yang saya lakukan yang merujuk pada tema Dakwah Kreatif
di Era Globaisasi tidak lepas dari tanggung jawab saya sebagai Peserta Pasca dilaksanakannya
PKMTM II sekaligus sebagai Kader IPM yang memiliki tugas untuk berdakwah, maka
dengan ini saya mencoba mengaplikasikan pemikiran saya terkait dengan dakwah di
era Globalisasi. Demikian pendahuluan yang dapat saya sampaikan, Terima kasih.
Nuun Walqalami wamaa yasthuruun
Wassalamualaikum wr. Wb
2.
Landasan
Pelatihan Kader Muda Taruna Melati II (PKMTM II) Bogor Raya yang dilaksanakan pada tanggal 2 – 5 Februari
2017 di Kota Bogor.
3.
Bentuk Kegiatan (RKTL)
1.
Berdakwah
Kreatif di Era Globaliasi dalam rangka RKTL PKMTM II (Terlampir)
4.
Sasaran RKTL
1.
Melakukan
kegiatan dakwah secara individu
2.
Melakukan
kegiatan sharing berkaitan dengan ajakan kebaikan dalah lingkungan IPM ,
Kampung Cibeber, dan Kampus
3.
Mengajak
kebaikan dan menjauhi kemungkaran
4.
Mencoba
mengadaptasi di era sekarang ini dalam hal berdakwah
5.
Jumlah peserta/Target pelaksanaan RKTL
Peserta adalah lingkungan Muhammadiyah Cileungsi, teman dikampung
Cibeber desa Cikahuripan dan teman Kampus di Fakultas Psikologi Universitas
Pancasila.
Jumlah Peserta hanya berdasarkan kesempatan yang ada, jadi target
peserta tidak ditentukan karena hanya berdasarkan mereka yang saya temui dan
memberi kesempatan untuk sharing.
6.
Deskripsi RKTL
Dengan kegiatan yang saya lakukan saya mendapat pengetahuan tentang
bagaimana cara kita menyampaikan dengan baik mengenai apa yang harus kita
sampaikan kepada orang lain, selain itu peserta yang saya targetkanpun sedikit
mengapresiasi dan mampu menangkap informasi yang saya berikan.
Dalam proses yang saya lalui merupakan cara yang tidak formal,
karena menurut saya dakwah yang dilakukan secara individu atau kelompok kecil
lebih efektif dalam membangun pemikiran yang sesuai dengan aqidah agama islam
dibanding dibentuk dalam kelompok besar. Jadi alasan saya menggunakan dua
metode dalam pelaksanaan RKTL PKMTM II ini adalah :
1.
Metode
Rumasha (Diskusi) bisa lebih eksklusif karena lebih terkontrol
2.
Foster
untuk bacaan yang bisa dibaca oleh masyarakat
7.
Penutup
Demikian laporan yang saya berikan, masih banyak kekurangan dalam
progress yang saya jalankan, namun dengan direalisasikannya RKTL ini memberikan
satu langkah lebih maju untuk berdakwah di era sekarang ini.
Terima kasih
Nuun Walqalami wamaa yasthuruun
Wassalamualaikum wr. wb
8.
Lampiran
DAKWAH KREATIF DI ERA GLOBALISASI
Umur dunia semakin mengurang, semakin tua dan semakin tidak bisa
bertahan lebih lama. Dan selalu beririangan dengan semakin hebatnya jaman
tetapi semakin hebat pula degradasi moral yang terjadi. Banyak orang mengetahui
aturan aturan tapi tidak bisa memahami bagaimana caranya mematuhi aturan
tersebut agar tidak dilanggar. Itulah dilemma yang terjadi di dunia saat ini.
Melihat kepada hal itu ternyata memiliki efek yang sangat signifikan terhadap paradigm
manusia di jaman sekarang. Manusia memahami segala sesuatu harus dilakukan
dengan cara yang khusus. Istilah yang sering digunakan adala masuk telinga
kanan keluar telinga kiri. Ataupun masuk telinga kanan kemudian mental. Hal itu
yang harus kita jadikan sebagai evaluasi.
Begitu pun ketika kita berdakwah. Tidak mudah berdakwah dengan cara
yang efektif agar dapat diterima olehh masyarakat tapi tentu saja harus berhati
hati dan menghindari perasaan yang malah menentang. Menghindari hal itu maka
kita harus mencari jalan alternative yaitu salah satunya adalah dengan dakwah
kreatif. Nah ada beberapa cara yang dapat kita lakukan dalam berdakwah
kreatifdi era globalisasi ini. Mari kita simak baik baik beberapa metode
dibawah ini :
1.
Rumasa
a)
Nama Metode
RUMASA
Rumasa dalam
Bahasa Sunda berarti merasa atau yang saya maksudkan disini adalah Interopeksi
diri yang lebih mengarah kepada penyesalan akibat dari apa yang dikatakan
merupakan suatu cerimanan diri yang merasa di tujukan, sehingga membuat dia
berfikir bahwa apa yang dia lakukan atau dia tidak lakukan merupakan hal yang
salah.
b)
Tujuan
Yaitu agar lawan bicara yang kita hadapi menginteropeksi diri agar
memiliki motivasi untuk memperbaikinya. Tetapi harus hati hati jangan sampai
yang kita bicarakan menyinggung perasaanya lakukan seolah kita yang menjadi
subyek pembicaraan. Karena jaman sekarang ini orang tidak suka untuk
disalahkan, tapi akan menerima apabila dia merasa berempati kepada kita apalagi
dia pernah merasakan yang kita rasakan.
c)
Langkah-langkah
-
Mencari
seseorang yang akan kita jadikan sebagai target
-
Duduk
disampingnya dan mengobrol santai
-
Menanyakan
kegiatan yang di sukai oleh lawan bicara
-
Ketika
obrolan sudah semakin hangat ajukan pertanyaan yang lebih religius
-
Simak
poin yang bertentangan dengan agama Islam
-
Kemudian
bersikap seolah kita juga pernah melakukan hal yang sama
-
Setelah
bercerita dan didapati poin yang harus diperbaiki maka saatnya memberitahukan
informasi yang sesuai dengan aturan agama Islam
-
Agar
menghindari rasa ketersinggungan si lawan bicara, maka lakukanlah seolah yang
kita bicarakan adalah pengkoreksian diri kita
-
Kemudian
tunjuk ke hidung kita sambil mengatakan bahwa diri kita selalu melakukan
kesalahan atau hal yang buruk
-
Diam
sesaat seperti layaknya kita sudah sangat begitu bersalah dan katakan sangat
ingin memperbaikinya
-
Setelah
itu ceritakan bahwa kita merasa ketakutan karena kesalahan kita akan
mendapatkan suatu hukuman.
-
Selanjutnya
ucapkan terima kasih dan pergi meninggalkan dia sambil mengucapkan semoga bisa
berjumpa lagi.
d)
Contoh
A : hai? Boleh duduk disitu?
B : owh silahkan.
A : Terima kasih, ngomong ngomong dari mana ya?
B : owh saya orang sini ko.
A : hobby anda kalo boleh tau apa ya?
B : saya suka main futsal
A : wah sama dong haha. Saya sekedar suka si ga begitu jago hehe
B : owh gitu. Saya juga tidak begitu jago ko
A : haha ternyata kalo mau jago itu harus banyak latihan
B : pasti!
A : mas, ko banyak banget ya kejadian yang merusak moral anak
bangsa kita?
B : iya saya juga heran, banyak anak yang melawan orang tua, banyak
yang merusak dirinya, tawuran dan sebagainya.
A : saya juga kadang sering merinding ketika mendengar informasi
tentang itu.
B : setan memang memiliki beribu cara untuk menggoda umat manusia.
A : iya mas makanya jaman sekarang itu setan semakin Berjaya.
B : betul itu. Saya juga merasa kalah dengan setan, saya sering
melanggar aturan
A : sama mas, saya juga!
B : Andai saya bisa melawan setan, saya ga bakal berhenti untuk
terus menghajarnya
A : wih mantap tuh mas. Tapi mas dengan mudah bisa menghajar setan
ko!
B : bercanda kamu, bagaimana caranya haha!
A : mudah mas! Pertama harus tau dulu setan tuh kaya gimana?
B : emang kaya gimana?
A : oke kalo mas pengen tau setan kaya gimana?
Ini mas setan (menunjuk
hidung diri sendiri)
B : Hah (bingung)
A : iya ini mas!
B : …………………..
A : Ini setan!! Yang sering melalaikan sholat! Yang jarang baca
Qur’an! Yang suka berbohong, suka memfitnah, suka menjelek jelekan orang lain!
Suka melawan orang tua! Dan lain lain.. ini lhoo mas setan
B : ……………….
A : …………………………… (merenung)
B : ………………
A : saya merasa saya adalah manusia yang begitu keji tidak berbeda
dengan setan! Terkadang saya berfikir siksaan apa yang akan Allah berikan
kepada saya. Sakit sekali pasti hukuman yang akan saya dapatkan. Sangat takut
saya (sedih)
B : …………… (takut)
A : oke mas saya duluan ya! Saya mau siap siap ke masjid. Duluan ya
mas. Terima kasih mas. Sampai jumpa.
Demikian lah contoh berdakwah dengan metode rumasa memang harus sangat berhati hati
agar lawan bicara tidak tersinggung melainkan lawan bicara bisa terhanyut
dengan yang kita sampaikan sehingga unsur pembicaraan dakwah kita bisa
menyeludup kedalam hati lawan bicara. dan jangan lupa membaca bismillah
Selamat mencoba!!!
2.
Poster Bergambar
a)
Nama Metode
Poster
bergambar
Yaitu cara dakwah yang bisa dismpaikan kan
dalm bentuk tulisan dan gambar yang bisa ditempel di tempat tertentu yang
memungkinkan orang dapat membacanya.
b)
Tujuan
Untuk membuka hati pembaca dan sadar tentang apa yang seharusnya
kita lakukan dan tidak kita lakukan. Mengapa harus menggunakan gambar? Karena
kita perlu mengetahui bahwa manusia itu memiliki pola pola belajar terntentu.
Ada yang bisa paham hanya dengan tulisan. Dan harus dengan gambar agar bisa
terbayang dalam otak sehingga informasi akan lebih mudah diterima oleh pembaca.
c)
Hal yang harus dilakukan
-
Menempel
di tempat tertentu
-
Usahakan
memiliki makna yang umum
-
Dan
meminta ijin tentunya untuk menempel poster tersebut
-
Dan
bisa kita cantumkan informasi lengkap kita guna untuk bagi orang yang lebih
ingin belajar lagi.
d)
Contoh Poster
Tidak ada komentar:
Posting Komentar