SEALAMAT DATANG

SELAMAT DATANG

Jumat, 24 Maret 2017

Training Need Assessment

Training Need Assessment

Menurut aguinis & kraiger, wexley (dalam McKenna 2012) Penilaian kebutuhan tersebut dapat dipertimbangkan pada tiga tingkat analisis :


1. Analisis Organisasi
Dalam memeriksa tujuan organisasi, terutama pengaplikasian mereka, ini memungkinkan untuk mengidentifikasi hambatan dalam prestasi mereka serta cara untuk mengeksplorasi.Ini bisa mencakup sebagai berikut :- Ada perencanaan produksi dan pengendalian yang buruk, kesalahan tidak dapat diterima, manajemen dan pembagian kerja yang buruk- Ada kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan- Ada kepercayaan bahwa pelatiihan memiliki bagian untik bermain dalam membangun kemampuan- Perkembangan tertentu penginformasian kebutuhan dalam pelatihan


2. Analisis Tugas
Pendekatan ini berfokus pada tujuan dan hasil dari tugas yang dilaksanakan oleh para tenaga kerja. Langkah pertama dalam menganalisis tugas atau pekerjaan adalah untuk memastikan bahwa hasil prosedur pekerjaan yang ada konsisten dengan tujuan keseluruhan organisasi. Untuk menentukan keberhasilan perilaku karyawan yang berhubungan dengan pekerjaan diidentifikasi melalui analisis tugas, meliputi :
a. Pengetahuan (Knowledge)
b. Keterampilan (Skills)
c. Sikap (Attitude)

3. Analisis Individu
Proses penilaian kebutuhan ini menempatkan pada karyawan yang membutuhkan pelatihan, serta jenis pelatihan yang dibutuhkan.
Teknik assessment digunakan dalam kombinasi untuk menilai orang orang dengan tujuan tertentu.
Istilah Assessment center method pusat digunakan untuk menguraikan satu situasi dimana metodologi assessment yang sama digunakan tanpa memperhatikan derajat pelaksanaan atau lokasi dari proses bender (dalam munandar, 2001).

Tujuan Assessment center menurut Kraut (dalam munandar, 2001) sebagai berikut :
1. seleksi dari tenaga kerja dengan kecakapan yang baik untuk dipromosikan menjadi manajerial
2. identifikasi dari tenaga kerja yang memiliki potensi manajemen pada permulaan dini dari karir mereka
3. penempatan para tenaga kerja sesuai dengan bakat mereka dan untuk pengembangan tenaga kerja yang lebih baik
4. pengembangan diri agar mampu membantu orang lain mengenali dan meningkatkan kemampuan mereka


Untuk mencapai pelatihan yang efektif dibutuhkan program pelatihan atau pengembangan (munandar, 2001) :
1. Identifikasi kebutuhan pelatihan atau studi pekerjaan (job study)
2. Penetapan sasaran pelatihan/pengembangan
3. Penetapan kriteria keberhasilan dengan alat ukurnya
4. Penetapan metode pelatihan/penyajiannya
5. Pencobaan dan revisi
6. Implementasi dan evaluasi


EVALUASI


Evaluasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan ketika pelatihan telah dilaksanakan, tujuannya agar dapat mengetahui apakah program yang sudah dijalankan dapat diterapkan dalam pekerjaan atau tidak, apakah terdapat aspek perubahan dalam bekerja, dan untuk mengetahui aspek tingkat unjuk kerja yang dicapai (sejauh mana sasaran program pelatihan tercapai).
Menurut Witzel (Dalam McKenna, 2012). Pelatihan harus sesuai dengan tujuan.
Tujuannya harus untuk membuat bisnis lebih kuat, lebih sehat, dan lebih kreatif. Ini berarti bahwa program pelatihan harus sesuai dengan kebutuhan bisnis, jika tidak, maka upaya mereka sia-sia. Kirkpatrick (Dalam McKenna, 2012) menyediakan kerangka kerja dengan mengumpulkan informasi yang bertujuan untuk mengevaluasi pelatihan. Terdiri dari empat tingkat, sebagai berikut :
1. Reaction : Reaksi dari peserta pelatihan. Seperti respon pada kesulitan, dan kedalaman pelatihan
2. Learning : Pembelajaran dari peserta pelatihan. Seperti pengetahuan yang diperoleh sebagai hasil dari pelatihan. Pada tahap pembelajaran ini diberikan pretest dan posttest pelatihan untuk mengetahui sejauh mana peserta pelatihan telah mencapai hasil belajar pada sesi latihan.
3. Behaviour : Perilaku peserta pelatihan pada pekerjaan. Sejauh mana peserta pelatihan menunjukkan keterampilan yang diperoleh selama pelatihan ketika mereka kembali ke tempat kerja.
4. Results : Sejauh mana pelatihan yang dihasilkan berdampak pada efektivitas organisasi

Kraiger, Ford, & Salas (Dalam Munandar, 2001) membedakan antara penilaian program pelatihan dan efektivitas program pelatihan. Penilaian pelatihan mengacu pada satu system untuk mengukur apakah paratrainee mencapai sasaran pembelajarannya, Tujuan ini berkaitan dengan proses pembelajaran yang berlangsung selama program pelatihan. Sedangkan efektivitas pelatihan berkaitan dengan tercapai tidaknya sasaran yang telah direncanakan yang mencakup pembelajaran dan pengalihan pelatihan (kemampuan mengalihkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dipelajari selama program pelatihan ke dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari). Tujuan ini berkaitan dengan pengalihan pelatihan (transfer of training).


DAFTAR PUSTAKA

Munandar, A.S. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI Press)

McKenna, Eugene. (2012). Business Psychology and Organizational Behaviour (5th ed.). New York, NY: Psychology Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar